Seorang pedagang ketoprak yang mangkal di daerah Mampang Jakarta Selatan, Hudi mengaku sudah mengalami efek dari wacana kenaikkan ini. Harga bahan baku yang untuk berjualan sedikit demi sedikit sudah naik.
"Tahu sih nggak naik, dia harganya sama tapi dia dibuat lebih kecil, kalau cabe itu naik," jelas Hudi saat ditemui detikFinance (18/03/2012).
Hudi khawatir akan pendapatan yang dia terima akhir-akhir ini. Mennurut Hudi, Ia tidak bisa begitu saja menaikkan harga ketopraknya untuk menyesuaikan dengan modal yang ia keluarkan untuk membeli bahan baku.
"Kalau ketoprak itu susah naiknya, setahun sekali pun belum tentu. Yang beli nanti berkurang. Lain kaya di warung-warung," tutur Hudi.
Selain itu, Pedagang asal Tegal, Jawa Tengah ini mengaku tidak pernah mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah. Dia menyayangkan pembagian BLT tahun lalu yang tidak merata dan cenderung diskriminatif.
"Saya belum pernah dapat itu (BLT), saya heran di kampung saya yang tarafnya sama kaya saya dapat, kok saya enggak. Saya sudah ngomong sama RT nya tapi gak ada tanggapan sampai sekarang," kata ayah 3 orang anak ini.
Hudi sangat menyayangkan hal ini. Ia berharap pemerintah lebih bijaksana akan pemerataan pembagian BLT ini. Hudi juga berharap
kenaikkan BBM ini tidak banyak mempengaruhi harga-harga bahan baku yang lain.
Lain halnya dengan Risman, seorang pedagang kaki lima di daerah Pejaten Jakarta Selatan yang mengaku pasrah dengan keputusan
pemerintah ini. Dia lebih memilih untuk diam mengikuti aturan yang ada.
"Ya, mau gimana lagi, kita ikut-ikutan yang diatas (pemerintah) saja lah, kita gak bisa seenaknya ikutan naikin harga juga. Percuma demo kalau ujung-ujungnya naik juga," tutur Risman seorang pedagang kaki lima yang menjajakan makanan, minuman dan rokok ini.
Sumber : detik.com
By : joyoboyo90.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment